-->

Sang Penjaga Hati [Part2]




Keesokan harinya...

Setelah beberapa hari kemaren, aku dan Didin membahas untuk ketemuan sama temennya dan berhasil. Hari ini kami akan ketemuan sama si cew itu, Didin sudah ada di rumah menunggu ku dan kami akan langsung berangkat ketempat yang direncanakan kemaren.

Tepat pukul 19.00 kami berencana ketemuan di sebuah cafe di dalam mall di perkotaan, kami sudah sampai di tempat tapi temannya Didin masih belum kunjung datang.

“Oi Din... Dah lu kasih tau ke dia belom tempatnya kemaren?” Tanya ku khawatir.

“Udah... Tunggu aja sih.. orang baru setengah jam ini. Slow kita ngopi aja dulu sambil nikmatin lagu disini.” Jawab Didin dengan santai dan meneguk secangkir kopi ditangannya.

“Ok.. Ok...” Ikut menikmati alunan lagi yang disediakan oleh pihak cafe dan meneguk coklat panas kesukaanku.

Canda dan tawa mengisi waktu menunggu ku, hingga tak terasa waktu menunjukkan pukul 22.00.

“Eh... Udah jam 10 aja.. Temen lu mana???...” Sedikit kesal.

“Lha... Gua juga gak tau... Hm... Sepertinya dia gak bisa hari ini..” jawab Didin sambil menunjukkan sebuah SMS yang baru masuk bertuliskan “ Sory ya, aku gak bisa dateng hari ini, sekarang aku ada acara keluarga dadakan. Sory ya...” singkatnya.

Perasaan geram dan kecewa mulai menyelimutiku dan aku berfikir untuk pulang saja.

“Din ayo balik dah... Males ngantuk gua...” Alibiku agar cepat pulang, tapi Didin masih ingin tetap disini dan akhirnya aku menghabiskan malam bersamanya di cafe berdua dengan sahabat terkoplakku. Hihihi... Yah lumayanlah dari pada di rumah terkekang dalam sepi.

Senin, selasa, rabu, kamis dan jum’at terlewati seperti biasa, tak ada perubahan yang signifikan dalam kehidupanku. Masih menunggu dalam diam dan berharap bintang jatuh datang. Sedikit egois memang tapi aku tak peduli, karena aku sangat menantikannya.

Indahnya malam penuh bintang bagi dua insan yang sedang memadu kasih di dalamnya, tapi aku disini sendiri ditemani angin malam yang menusuk dalam jiwa yang sepi. Sampai kapan hari-hari ini akan terus berlanjut dan sampai kapan hari ini akan berakhir.

Aku yang saat ini sedang duduk di pinggiran taman sendirian, tiba-tiba saja ada seorang gadis pingsan di hadapanku, entah karena aku sial atau karena apa dia bisa pingsan begitu sontak aku menolongnya dan mencoba membangunkannya.

Saat itu taman lagi sepi dan tak begitu banyak orang, jadi aku sendirian disana. Kubaringkan dia di kursi yang aku duduki tadi tan mencoba menbangunkannya dengan menepuk-nepuk pipinya. Semakin kupandangi dia dan kuperhatikan, ternyata dia manis juga. Berbagai pikiran kotor mulai merasukiku tapi kutampik begitu saja.

“Sadarlah aku hoiiiiiiii....” Teriakku dalam hati.

“Uiii neng bnagun neng... bangun donk...” sambil menepuk nepuk pipinya, tapi dia masih saja belum bangun juga. Aku mulai khawatir karena udara malam ini begitu dingin, aku selimuti dia dengan jaketku dan menungguinya disampingnya.

Beberapa menit dan hampir satu jam dia tidak bangun-bangun, aku mulai takut dan khawatir. Aku cek nafas dan detak jantungnya masih baik-baik saja, tapi dia masih belum bangun juga. Tanpa pikir panjang lagi aku mulai membawanya ke dokter, untungnya taman dengan tempat dokter itu tidak jauh.

Segera aku memeriksakannya ke dokter, dan beberapa menit kemudian dokter keluar dari ruang rawatnya.

“Dok gimana keadaan wanita itu?” Tanya ku khawatir.

“Anda siapanya? Tanya dokter.

“Saya temannya Dok, dia baik-baik saja kan dok?” mengaku sebagai teman gadis itu, padahal aku belum pernah bertemu sama sekali dengan gadis itu. Karena biar gak ribet aku mengaku temannya.

“Dia gak apa-apa kok Dik, dia cuma tertidur.” Jawabnya singkat.

“Ha.. yang beber Dok? Bukannya dia tadi pingsan? Tapi gak bangun-bangun gitu dok..”

“Iya saya tau, dia memang benar pingsan tapi dilanjut tidur sama dia.”

“Heee.. Bisa gitu ya Dok?”

“Mungkin dia kelelahan Dik, kalau kamu mau kamu bisa membawanya pulang sekarang.”

“Iya Dok terimakasih.” 

Setelah itu aku buru-buru lihat dia dan mencoba membangunkannya.

“Oiii neng bngun lu... jangan tidur mulu... Behhh...” Sambil menggoyang-goyangkan badannya, dan tak lama setelah itu dia terbangun dengan senyum polosnya sambil nguap.

“Busehhh nih anak, cakep-cakep gak control diri..” gumamku dalam hati.

Tak lama kemudian aku keluar bersama dengan gadis tersebut dan mengantarnya pulang, ternyata rumahnya dekat dengan rumah ku, beda satu rumah dengan ku. Dia baru pindah di sana makanya aku tak begitu mengenalnya.

Tak ada percakapan sama sekali saat perjalan menuju rumah, canggung dan malu munkin salah satu penyebabnya. Sesampainya dirumah dia hanya bilang terimakasih dan langsung masuk rumahnya. Ya, hanya itu yang dia ucapkan dan meninggalkan ku begitu saja.

“Behhh... untung lu cakep, kalo gak hem.. gua tinggalin lu... Hihihihi...” Candaku dalam hati, setelah itu aku juga langsung menuju rumah ku sendiri yang tak jauh dari rumahnya.

Sesampainya dirumah, aku langsung menuju kamarku dan bersiap untuk tidur, dan aku mulai teringat sesuatu.

“Ahhh... Iya.. Begooo.. Kenapa aku gak tanya namanyaaa...” Teriakku dalam hati. Malam itu menjadi malam yang cukup menggalaukan karena kebodohanku sendiri.


Bersambung...


Puisi Untuk Ibu - From Mother to Her Mother

Puisi Untuk Ibu - From Mother to Her Mother


Ibu...

Ibu... walau tak sempat engkau membesarkanku,
walau tak sempat mengenalmu,
tapi dalam hatiku engkau adalah ibu terbaik bagiku.

Ibu... aku yakin kasihmu selama mengandungku,
walau taksempat engkau membesarkanku,
tapi aku merasakan kasihmu.

Hingga membuatku ingin selalu menyebut namamu
dalam setiap doa dan nafasku.

Ibu... semoga Allah memberikan tempat yang terindah di Surgauntukmu.

Ibu... Kini anakmu telah menjadi seorang Ibu,
ingin aku ceritakan tentang engkau ibu,
tapi hanya namamu yang aku punya dan aku tahu.


From Mother to Her Mother


Puisi ini dibuat oleh Ibu ku untuk Ibunya, iseng sih memang tapi saat ku baca dan kuresapi makna dibalik kata-katanya sungguh membuat ku terbawa kedalamnya. *Coba baca dulu pake hati...
Ibuku, semenjak dilahirkan di dunia ini tak pernah bertemu dengan Ibunya yang telah melahirkannya, karena apa? ya... karena Nenekku atau Ibunya Ibuku berjuang melahirkan Ibuku dan menghembuskan nafas terakhirnya saat itu. Hingga Ibuku dewasa hanya namanya yang Ibu tahu.

No Comment, Gak bisa berkata-kata dah... Pokoknya beruntung dan bersyukurlah aku, kamu dan kita yang masih bisa melihat, memeluk dan merasakan beribu-ribu kasih sayangnya yang tak pernah habis untuk kita.

Sayangilah Ibu kita dan jangan pernah membuat setetes air matanya terjatuh walau sekali.  Sungguh kita akan benar-benar merugi. Karena Ibulah kita ada dan karena doa dan kasih sayangnyalah kita menjadi seperti ini. Sekalilagi mari kita jaga dan sayangi Ibu kita selagi masih ada. 

Jangan pernah menyesal setelahnya, karena hal yang sudah pergi takkan pernah kembali.


Vektor? atau Apa?


Yooooo Cah anom... Muahaha... Lo yang baca tulisan gak jelas ini pasti lu lagi kurang kerjaan dan bisa gua tebak, JOMBLO? iya apa iya??? Muahahaha..

Yaweslah Cah... Nikmati aja masa-masa ini dengan sebaik mungkin, isilah dengan hal yang positif. Kaya gua gini belajar desain vektor, eh malah amburadul gak jelas gini... Hihihihi... Asal Gak dengerin Crewetannya Ifa.. Muahahahha... (Abaikan Makhluk tak tampak itu.. :p)


Oia, sebelum itu mungkin kita bisa mengheningkan cipta (Upacara kali ya... Hihihi..) berdoa untuk korban bom dan teroris di sana, iya sana Prancis... banyak korban meniggal orang Paris sekitar 150an, hm.. yah bgtulah pokoknya. Lagi sial aja kali ya, hidup dan mati siapa yang tahu... kaya gtu, pas enak-enak nonton konser eh... ada aja tuh acara tembak tembakan dan bom bunuh diri... Yuk mari kirimkan doa untuk para korban disana supaya dimudahkan segalanya... (Pray For Paris) Aamiin...

Selesai...

Ok balik maning ing laptop... (Gaya Tukul Arwana...). Bisa dilihat sendiri... Editan vektor gua kaya gimana? Ancur... Muahaha... Tapi namanya juga belajarkan ya, iseng-iseng... Hihihi...

Jangan ketawa lu... Emank lu bisa?? Ha... Hihihihi... Kalo bisa sini share biar gua liat... Hihihi...
Yooo ditunggu ye... kalo ada sih... Hihihi.. Pasti lo pada jago.. Yooo salam SiBocahLaliOmah...

Met malmingan dirumah dan tersiksa dalam kesendirian... Wkwkwkwkw... Candaaaaa... Pisss..

Sang Penjaga Hati

Aku berjalan dalam kehampaan dunia, menari-nari di kesunyian malam, sendiri... sambil menunggu datangnya mentari yang akan menyinari jalan hidupku ini. Bukan untuk menanti seseorang terkasih tapi menunggu sang penjaga hati, yang selalu setia dan tak pernah pergi ketika aku lemah dan tak tahu arah. Layaknya sang mentari yang selalu membagikan cahanya kepada sang bulan, terang nan indah menjadikannya pujaan setiap insan didunia.


***

“Ari... Woiiiii...” Teriak sahabatku Didin, tepat di telingaku karena aku sedikit melamun ketika Didin sedang asyik dengan celotehannya dan aku tak mendengarkannya. Didin seorang yang ceria dan baik serta sahabatku dari kecil hingga sekarang.

“Kampret lu Din..” Sambil menata pendengaranku yang sedikit sakit karena teriakannya. “Apaan sih?...” Sahutku.

“Lha lu gua ajakin ngobrol juga, ehh.. malah bengong..” Dengan nada sedikit kesal.

“Hahahaha... Sory Din sory...” Senyum-senyum gak jelas.

“Emank lu mikirin apaan sih? Sampek gak fokus gitu gua ajakin ngobrol?.. Ha..” Tanya Didin penasaran.

“Gak.. gua cuman mikir aja, kenapa sang mentari harus selalu terbenam dan mau digantikan oleh sang bulan, padahal sang mentari dapat hidup sendiri tanpa sang bulan, iya kan?..” memasang muka serius.

“Lu ngomong apaan sih.. Gaje banget dah.. Beh... Efek jomblo lu ye... Makanya nyari cew sono.. Hahahaha...” Canda sahabatku. Ya.. Hari-hari ku menyenangkan karena ada dia walau terkadang sangat mengganggu tapi aku senang dia ada, setidaknya kami tak munafik serperti wanita saat ini yang tak bisa jadi dirinya sendiri dan mulai menirukan orang lain walau tak semua wanita termasuk dia.

Setelah percakapan absurb kami di tepi pantai yang penuh dengan kenangan setiap manusia yang pernah kesini kami beranjak pergi dan pulang kerumah masing-masing. Perjalanan liburan sehari yang cukup menyenangkan walau hanya beberapa orang saja. Hari itu memang lagi libur kuliah dan kami manfaatkan untuk berlibur bersama beberapa teman pastinya.

Sesampainya dirumah, aku langsung membersihkan diri dan langsung tidur, berharap waktu akan berputar dengan cepatnya dan aku dipertemukan dengan seseorang putri yang bisa mebawaku pergi dari kehampaan ini.

“Tittiriitritiitriititiriiittiiiitttt....” Alarm Hp ku berbunyi menandakan pukul 5 pagi dan aku harus bangun dari dunia yang selalu membawaku dalam keterlenaan yang aku ciptakan sediri, yaitu mimpi.

Seperti biasa, bangun pagi bebenah diri sedikit olahraga dan sedikit vitamin penyejuk hati, yaitu senyuman yang aku paksakan didepan kaca kamarku. Berbenah diri agar sedikit tamvan dan dan terlihat menyenangkan, sarapan pagi yang sudah disiapkan ibu ku tercinta yang selalu memberikan asupan energi untukku.

Waktu menunjukkan jm 7 pagi saatnya aku berangkat kuliah yang tak jauh dari rumahku bersama kuda jingkrak kesayangan karena memang tidak ada lagi yang di sayang keculai keluargaku. Pelan-pelan ku mnegendarainya sambil menikmati sejuknya udara pagi dan tak terasa sudah sampai kampus dan saatnya aku berperang melawan rasa gelisah dan takut akan tugas akhir yang dinamakan Skripsi. Ya, aku mahasiswa tingkat akhir yang ingin cepat lulus dan segera ingin mendapatkan kerja yang layak kemudia menikah muda. Tapi... Kalaupun semua itu terwujud, mungkin yang menikah muda akan batal karena sampai sekarangpun aku belum mendapatkan tuan putriku walupun sebelumnya aku sudah beberapa kali pacaran tapi kandas ditengah jalan karena kerikil yang menyakitkan, entah... Bisa dibilang aku sudah menjomblo 3 tahun karena komitmen untuk tidak berpacaran dulu dan menemukan yang terbaik atau memang aku belum menemukannya selama itu.

Sudahlah memang hidup tak semudah yang aku harapkan, tapi aku akan berjung untuk segalanya dan mendapatkan ending yang terbaik pula. Sakit-sakit dulu senang-senang kemudian asalkan jangan terlalu sakit dan tak pernah bersenang-senang. Bisa gila nantinya aku...

Jam kuliah sudah berakhir. Aku bertemu Didin di lorong kampus. Didin dan aku satu kampus namun beda jurusan, dia ambil teknik dan aku ambil sistem informasinya.

“Ari... Bantuin Skripsi gua donk, gua gak paham banget nih sama bahasan gua ini.. Pleaseeee...” Rengek Didin dengan muka memelas seperti pengemis dijalanan.

“Iye iyeee.. Ntar gua bantuin... Beh..” Balasku dengan berat hati.

“Nhaaa gitu donk sob... Hihihi.. Nanti ngerjainnya dirumah gua aja yee, soalnya gua gak bawa laptop hari ini jadi langsung kerumah gua aja. Oia nanti gua kenalin temen gua dah.. Hihihi...” 

“Hafuhh... Iye dah serah lu Din...” Percakapanpun berakhir dan kami langsung meluncur kerumah Didin. Hari itu aku lagi tidak ada kegiatan dan memang tidak pernah ada kegiatan sama sekali karena sepulang kuliah aku langsung beranjak pulang.

Sesampainya dirumah Didin kami langsung fokus untuk mengerjakan Skripsi baik punya ku sendiri dan punya Didin hingga larut malam, tapi yang pasti di selingi dengan game dan cemilan yang membuat aku betah dirumah Didin. Dulu rumah kami bersebelahan ketika kami masih kecil dan kami sering bermain bersama hingga keluarga Didin pindah karena alasan pekerjaan Ayahnya, tapi walaupun kita berjahuan kita masih sering ngumpul baereng. Apalagi sekarang rumah Didin lebih besar dari rumah sebelumnya dan bnyak makanan serta game-game yang sangan menyenangkan.

“Hoammm.. Gua dah ngantuk nih, jam berapa sih sekarang?” Tanya ku ke Didin.

“Em... Jam 12” jawab Didin singkat.

“Em... Jam 12 toh.. Eh jam 12 malem ya... Welehhh gua balik aja dah gak enak sama orang rumah”

“Ya elah nginep sini aja sih... Oia kan tadi mau gua kenalin sama cew, nih di facebook gua nih liat... Cakep gak? Hihihi...” 

“Mana-mana? Coba liat...” Aku mencoba mebuka mataku yang mulai panas ini akibat liat laptop dari tadi siang. “Weh.. iye.. Kenalin lah... Hihihi...” Naluri cow ku keluar hingga lupa kalau tadi ingin pulang kerumah.

Kami membahas tentang temen cew Didin yang akan dikenalin ke aku dan merencanakan akan ketemuan sabtu depan. Aku sudah tak sabar menunggu hari itu, karena menurut instingku cew itu ada yang spesial, entah apa yang pasti aku ingin tahu.


Cinta Seorang Penulis


"Jika seorang PENULIS jatuh cinta pada mu, kau akan hidup selamanya."

Seorang penulis hanyalah manusia biasa dan bukan seorang yang istimewa, tapi seorang penulis bisa membuat dunianya sendiri tapi tak sehebat dunia ciptaan-Nya. Seorang penulis menuangkan semua kejadian dan apapun yang difikirkannya menjadi sebuah tulisan dan merangkainya dengan indah, sehingga bisa dinikmati oleh pembaca.

Sebuah nama akan abadi di dalamnya, apalagi nama orang yang dicintainya. Namanya akan selalu ada dalam setiap tulisannya dan membuatnya terus diingat dalam memory sang pembaca. Saat seorang penulis dan orang yang dicintainya mati, tapi tulisannya akan tetap abadi.

Marilah menulis dan jadikan setiap momen bahagia kita abadi dalam rankaian kata. Salam SiBocahlaliOmah.

Trip To Kota Tua Jakarta (Mbolang)


Yoo Cah... Pernah ke Kota Tua Jakarta gak? Pasti pernah buat lu yang rumahnya deket-deket situ, biasa nongkrong dan berkasih dengan orang terkasih walau sebenernya itu bukan tempanya. Em.. yang pernah kesana pasti taulah.. Hihihihi... (Lha kan tempat bersejarah, seharusnya ya buat belajar... belajar berkasih sayang... :p) Wkwkwk..


Yang pasti gua ditemenin sama beberapa temen terkoplak walau jarang exist tapi tetep the bestlah.. Hihihi..


Diawali dengan menaiki kereta dari Stasiun Pondok Cina Depok dan langsung cusss ke Stasiun Jakarta Kota. Seperti foto ini (foto atas dan bawah). Yahh.. sebenernya masih adalagi fotonya hanya saja gak ada yang bagus... Wkwkwk...



Sesampainya di TKP alias di Kota Tuanya kita berselfi ria dan itu hal wajib yang harus dilakukan disitu. (Lha kan sayang ditempat bagus tapi gak narsis.. Hihihi..).



Sebenernya dan sebenernya dan emank sebenernya masih bnyak lagi fotonya, tapi dan tapi lagi fotonya gak ada yang bagu. (Efek gak punya kamera yang bagus.. Bukan karena Faktor Face yang emank udah pas-pasan dari sononya yee... Hihihi...).

Mungkin lu bisa cek Instagram gua disini @ramadhani_azh. dan disitu akan terlihat kenarsisan gua dan ketanvanan gua.. Hihihihi... Itulah sedikit celotehan gua, bagaimana dengan trip kalian Cah??? Hihihi... Yooo Salam BocahLaliOmah... :D

Trip to Batu Mountain (Mbolang) Bogor


Yoooo... Sial akhir-akhir ini aku sibuk mencari sesuatu yang memang pada saat ini sulit dicari, yaitu JOB alias pekerjaan. Hm... Padahal bnyak unek-unek yang pengen aku share kesemuanya (walau gak penting..) Hihihi.. Tapi ini dulu lah Cah.. Trip To Batu Mountai alias Gunung Batu Bogor... Mbolang Cah... Hayuukk... :D. Langsung aja..


Perjalanan kami dimulai dari Depok menuju ke daerah Bogor (aku lupa nama tempatnya), dan langsung saja kami berangkat dengan riang dan gembira... Hihihihi. Sekitar 2 - 3 jam perjalanan kami sampai pada tempatnya, yaitu Gunung Batu. *Jangan tanya kenapa dinamakan Gunung Batu, aku juga gak paham.


Sesampainya di tempat, kami segera membayar retribusi yang katanya uang kebersihan di pos penjaga serta parkir sejumlah kurang lebih Rp.20.000, dan kami mulai melakukan pendakian. Ditengah perjalanan aku melihat beberapa pohon yang membuat aku tertarik, yaa.. seperti yang aku foto ini (foto atas dan bawah). Menurut kalian gimana? Memiliki artikah? Hihihihi..



Sampailah kita disepertiga menuju puncak, sejenak kita istirahat dan berselfi ria.. Hihihi... Seperti yang ada di foto ini (foto atas dan bawah) menuju puncak sudah dekattt... Lanjuttt...



Dan pada akhirnya kami sampai pada puncaknya, yah walaupun gak begitu banyak foto yang bisa aku share tapi kalau penasaran langsung aja cek ke TPK Cah... Hihihihi.. yang pasti indah dan gak rugi dah. Hihihi... Cek Instagram ku disini, @ramadhani_azh. Mana trip kamu? Sharelah... :D

Mencoba Menjadi Manusia yang Terbaik


"Dalam suatu kehidupan, kita hanyalah sebagai pemeran dan jalan hidup kita sudah diatur oleh sutradara yang hebat, yaitu Tuhan. Benar dan Salah yang telah kita lalui dan yang belum kita lalui itu sudah di tuliskan-Nya."


- SiBocahlaliOmah - 


Entah sejak kapan aku mulai aktif di Twitter tapi yang pasti aku memulainya dan seingat ku seperti tertanda tanggal 25-26 Agustus 2012 itu (postingan pertama di twitter), saat itu aku sedang mengalami sedikit kebingungan dalam hidup dan sedang memulai sesuatu yang baru.

Tetep Semangat Kawan


Yooo semua.. Dah lama gua gak update nih blog gak jelas. Bukannya sibuk atau sok sibuk dan terlalu sibuk ngurusi hal-hal yang seharusnya tak seribet itu, entah gua juga gak paham. Hanya saja akhir-akhir ini gua lagi banyak pikiran karena transisi dari kegelapan menuju kejalan cahaya masa-masa kuliah ke dunia kerja yang selalu membuat gua galau, iya galau. Tau kenapa gua galau? pasti gak tau! Sama, gua juga gak tau. Hihihihi...

Sudahlah, gua bingung. Dari Rossi yang katanya nendang pala (kepala) Marques (25/10) sampai kabut asap yang semakinmenyebar kemana mana dan belum ada penyelesaian sampai sekarang kan kasihan tuh orang-orang, ngap nafas pake CO2 mulu.. Hafuh.. Semoga cepet teratasi, aamiin.

Setidaknya beban hidup gua sedikit terangkat karena gua udah lulus D3, ya.. walaupun hanya D3 gua dah sangat bersyukur, semoga bisa lanjut S1 nanti tapi sekarang gua mau nyari kerja dulu. Kira-kira lu tau loker gak sob? hm..


Tapiiiiii... yang pasti gua bakal lanjut nulis lagiiii... Hahahaha... Walau tulisan gua gak jelas dan gak ada yang baca, BODOOO AMATTT.. *tapi berharap ada yang baca sih.. Hihihihi..

Jadi, yang udah buang waktunya dengan percuma hanya untuk membaca tulisan yang selalu gak jelas ini. Gua sangat-sangat berterima kasih kepada lo lo pada yang mau baca dan apalagi mau kasih kripik dan sambelnya... Hemmm pasti gua lebih sangat-sangat amat bahagia... *INGETttt membuat orang bahagia dapet pahala lhoo... Hihihihi.. Sekali lagi terimakasih sob.. :D


Salam Si Bocah lali Omah

Ada & Tiadanya Aku Disini

Ada & Tiadanya Aku Disini


"Akankan aku selalu diingat olehnya, oleh mereka dan oleh semua orang yang mengenalku disini disaat aku mulai menjauh dari semuanya."


-SiBocahlaliOmah-

Dan pada akhirnya kita akan saling melupakan ketika kita tak lagi berjabat tangan, setidaknya kita masih ingat masa itu, masa dimana kita bermain bersama dan menjalani hari seindahmungkin untuk kita walau singkat adanya. Aku tak akan pernah melupakan semua itu dan aku tak akan melupakanmu, teman.


Walau Pada Akhirnya Aku Tak Pernah Ada Dihatinya

Walau Pada Akhirnya Aku Tak Pernah Ada Dihatinya


"Aku yang memulai dan aku yang akan mengakhiri. Aku yang mencintai dan aku yang akan terima segala resiko yang akan terjadi."


- SiBocahLaliOmah -

Sakit dan perihnya hati ini mendapati cinta bertepuk sebelah tangan, tapi akan aku jalani karena ini cinta ku dan bukan cinta orang lain. Walau pada akhirnya aku tak pernah ada dihatinya, setidaknya aku pernah bahagia telah mencintainya.


Hidup Tidak Hanya Bernafas & Menghembuskannya

Hidup Tidak Hanya Bernafas & Menghembuskannya


"Akankah aku selalu diingat olehnya, oleh mereka dan oleh semua orang yang mengenalku disini disaat aku mulai menjauh dari semuanya."


-BocahlaliOmah-

Dan pada akhirnya kita akan saling melupakan ketika kita tak lagi berjabat tangan, setidaknya kita masih ingat masa itu, masa dimana kita bermain bersama dan menjalani hari seindahmungkin untuk kita walau singkat adanya. Aku tak akan pernah melupakan semua itu dan aku tak akan melupakanmu, teman.


Cobaan Puasa diHari Pertama



Ketika  kebiasaan kita berubah menjadi ibadah yaitu puasa. Menahan nafsu baik nafsumakan dan nafsu  yang  lainnya. Hm..

Bagi sebagian orang mungkin butuh penyesuaian terlebuh dahulu, apa lagi yang tidak terbiasa berpuasa. Di hari pertama puasasaat siang hari semua pasti bisa merasakannya, yaitu LAPAR dan Haus tentunya... :D



Pukul 12.00 siang... Hm... Jangan salah lihat...


Ini lagi, mentang mentang kecoa kecil dan berwarna kecoklatan eh dikira Khorma (gambar atas), nha ini juga.. gue tahu tuh warnanya ijo bulet tapi ya bukan Melon juga keles (gambar bawah)... Hihihihi...


Cobaan orang puasa mah emank ada ada aja... :D



Eitsss... Neng itu sendal... Hahaha...



Hm... dan Alhamdulillah waktu buka tiba, banyak menu tersedia untuk di nikmati tapi saat sahur gimana? Hm... Sudah ku duga... :D (gambar atas)

Yah begitulah, sebenarnya masih bnyak cobaan orang puasa dihari pertama, tapi ya sudahlah... Hihihi...

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA SEMUA... 

Keindahan Dunia Walau kecil (Potret Depan Kosan) #4

Wah dah mau Puasa nih,sudah siapkah kalian... :D yah terserah lo pada sih mau ngapain. Ok sepertinya gue kemarin share beberapa foto awan yang mungkin menyerupai bentuk sesuatu. Mungkin lo yang blom lihat jepretan gue yang sebelumnya di sini " Keindahan Dunia Walau kecil (Potret Depan Kosan) #3 ".

Ok... Kali ini gue share beberapa jepretan lagi dan yang pasti di mana?... Yah betul di depan kosan :D... Monggo dicicipi, eh di lihat-lihat.




Disini gue nemuinperpaduan yang pas antara nasi dan kecap, eh awan dan mentari senja. Dengan awan mendung yang menutupi dan pancaran cahaya senja membuat lukisan alam yang indah. *Munurutgue sendiri sih... :D



Nhaseperti gambar diatas entah apa itu tapi sepertinya menyerupai sesuatu juga... Hm... Seperti ada yang muncul... Em...



Bahkan ketika hujan mulai reda keindahan langit siang menjelang sore memang sungguh menakjubkan. *Maybe... :D



Awan gelap di sore hari membentuk gumpalan yang menyerupai...tunggu... menyerupai apa? em... 



Nha lho, sang mentari seakan-akan sedang mengintip dari singgah sananya diam-diam memperhatikan kita yang sedang beraktivitas... Hm...


Jepretan di atas em...seperti lukisan senja yang diciptakan-Nya untuk kita nikmati. 

Jadi, Kenapa kita harus terlalu sibuk memikirkan dunia tetapi tak pernah menikmatinya. Berhentilah sejenak dan luangkan waktu dalam lelahmu untuk menikmati dan merasakan sejenak betapa indahnya lingkungan sekitar kita.  

Yah itulah beberapa jepretan gue, ini asli dan tanpa rekayasa atau editan, hanya menggunakan efect instagram. Srius... Kalo gak percaya bisa cek instagram gue disini " My Instagram ". 

Tunggu jepretan lainnya... Terima kasih...

Keindahan Dunia Walau kecil (Potret Depan Kosan) #3

Yo dah lama nih gue gak share hasil jepretan gue disini, yah yang pasti dimanalagi kalau gak di depan kosan tercinta :D...

Mungkin lo yang blom lihat jepretan gue yang sebelumnya di sini " Keindahan Dunia Walau kecil (Potret Depan Kosan) #2 " atau di sini " Keindahan Dunia Walau Kecil (Potret Depan Kosan) ".

Yo.. langsung aja dah,kali inijepretan gueberupa awan yang yah bisa dibilang menyerupai sesuatu. Gunakan Imajinasi lo lo pada ok.




Seperti jepretan di atas,apakah mirip sesuatu? Hm..  



Kalau jepretan yang di atas ini gimana? Em... Like a What?..



Dan nha... Jepretan diatas ini, apakah ada yang janggal pada awan di atas? Hm...




Terakhir... Yo...Come on... Seperti lambaian tangankan? atau apa? Em...

Yah itulah beberapa jepretan gue, ini asli dan tanpa rekayasa atau editan, hanya menggunakan efect instagram. Srius... Kalo gak percaya bisa cek instagram gue disini " My Instagram ".

Gimana menurut lo? Hm... Sudah ku duga... :D

Yoo... Tunggu jepretan lainnya... :P

Bukannya Aku Tak Berusaha, Tapi Tak Bisa


Senyum manismu seakan memancarkan cahaya di wajahmu membuat mentari enggan berdiri dan burungpun enggan bernyayi. Elok paras wajahmu bagaikan taman pelangi penuh dengan warna warni keindahan di dalamnya. Bunga serentak melayu, gumpalan awan putih menghilang, langit biru yang memudaar terpesona akan kecantikanmu. Membuat hati ini tak kuasa menahan hasrat untuk mencintaimu, menyayangimu dan memilikimu. Mungkin terdengar egois bagimu tapi inilah ungkapan hatiku sebenarnya untukmu, tapi sayang diri ini tak bisa untuk berusaha dan mencoba meraihmu. Bukannya aku tak mampu, hanya saja aku tak bisa. Tak bisa berharap lebih darimu yang telah memilih seseorang di hatimu.
--- *** ---


“Kringgggg...” jam wekerku berbunyi, menandakan aku harus beranjak dari singgahsana kerajaan mimpiku. Bebenah diri, mandi dan lain-lain kemudian sarapan dan bergegas menuju kampus tercinta dengan kuda kencana yang selalu setia menemani aku melangkah, walau terasa mulai malas untuk datang ke kampus, tapi akhir-akhir ini aku mulai bersemangat lagi karena ada seorang gadis di kelas baruku yang membuat hari-hariku cerah lagi dengan senyuman manis di wajahnya. Hanya dengan melihatnya saja seakan dunia ini penuh dengan hal indah yang tercipta untukku, seperti dia.

Baru pertama kali aku melihatnya dan entah kenapa muncul suatu perasaan aneh tapi begitu menenangkan, perasaan bahagia dan mengebu-gebu ingin terbang melayang dan mengapai bintang yang paling terang di angkasa lalu turun dan akan ku berikan padanya sebagai bukti kalau aku senang karena bisa mengenalnya. Apakan ini yang dinamakan cinta pandangan pertama? Aku tak tahu.

Namanya Mei, Ayu Mei dengan perawakan kecil, sedikit tomboy dan cuek tapi ketika dia tersenyum bagaikan rembulan yang bersinar di malam hari yang cerah, begitu menenangkan dan membuatku nyaman. Namun hari begitu cepat berlalu, hari demi hari terlewati tiada pasti, daun berguguran satu demi satu bersamaan dengan angin di terik siang yang mulai menyengat dan merasuk kedalam hati ini hingga membuat goresan luka karena belum ada berkembangan sedikitpun tentang kedekatan aku dan dia, iya dia.

Bukan akunya yang tidak berusaha untuk mendekatinya tapi ketika aku mencoba mendekatinya seakan ada dinding pembatas antara aku dan dia. Di setiap obrolan kita selalu menjadi lebih singkat dan cepat berlalu begitu saja, tapi aku takkan pernah berhenti untuk memenangkan hatinya.

Terkadang ku bersedih dalam angan dan membuat hati ini sesak oleh kebodohanku yang terus manahan perasaan ini, ku pikir tidak mungkin bisa sesuai harapan karena kita baru saja kenal. “ Akan lebih baik jika aku lebih bersabar lagi dan mencoba mengenalnya lebih jauh agar aku tak menyesal nantinya.”, pikirku dalam hati.

Kesempatan, di jam istirahat aku melihat Mei lagi duduk sendirian di dekat pintu kelas, tanpa komando aku langsung mendekatinya dan mencoba mengobrol dengannya sekalian mengorek sedikt informasi tentangnya.

“Hai Mei... Lagi apa? Sendirian aja?...”, tanya ku dengan senyum termanis yang bisa ku buat.

“ Eh... Ari... Ini lagi baca-baca aja Ri, lagi males ngapa-ngapain...”, jawab Mei dengan senyum di wajahnya. Hm... Melihat senyumnya saja aku sudah bahagia banget apa lagi hari ini senyumnya untukku, serasa berada di surga dunia. Terdengar lebay mungkin tapi itulah yang aku rasakan saat itu. Kemudian percakapan cukup panjang pun akhirnya terjadi juga tapi sayang waktu matakuliah berikutnya sudah tiba, dengan berat hati aku harus mengakhirinya, tapi setidaknya hari ini aku bisa mendapatkan nomer teleponnya.

Dari pembicaraan itulah aku mulai sedikit mengenalnya dan mulai ada koneksi antara aku dan dia. Setiap hari aku mencoba sesering mungkin untuk mengobrol dengan Mei dan berharap mendapatkan apa yang aku harapkan dari pertama kali aku mengenalnya, yaitu cintanya.

Hubungan kamipun mulai semakin dekat, kita jadi sering curhat dari hal sepele hingga yang cukup rahasia. Tanpa ada rasa canggung lagi saat bertemu dan bercanda tawa lepas bersama teman yang lainnya, tidak seperti dulu yang hanya saling sapa dan pembicaraan terselesaikan dengan cepatnya.

Malam ini begitu indah entah kenapa seakan rembulan penuh tanya, “ Ada apa gerangan engkau terlihat begitu bahagia?”, tanya sang rembulan.

“ Aku sedari dulu sudah berbahagia, tapi malam ini lebih dari bahagia karena esok aku akan berjalan berdua di taman surga dunia bersama bidadari pujaan hati ini.” Jawabku dalam angan. Sang bulan terlihat ikut senang dengan datangnya bintang-bintang yang mulai terlihat ramai menghias awan malam ini, seakan mereka ingin ikut merayakan kebahagiaan ini.

Beberapa hari yang lalu aku berinisiatif untuk mengajaknya jalan, dengan alasan bosan dirumah dan tugas kampus yang menumpuk. Berbagai alasan aku katakan ke Mei dan pada akhirnya ia menyanggupinya.

Hari pertemuan pukul 09.00 WIB, aku sudah berada ditempat yang telah di janjikan kemarin. “ Hari ini akan aku jadikan momen terindah yang takkan pernah aku dan dia lupakan, Yoshh....” Teriakku dalam hati dengan menepuk wajahku agar terlihat meyakinkan.

Beberapa menit setelah aku samapai di tempat janjian Mei datang. “ Aduh maaf ya Ri aku telat...” Kata Mei sambil mengatur nafasnya. Mungkin karena dia sempat berlari menuju tempat janian ini.

“ Oh gak pa pa Mei... Aku juga baru sampai kok, yaudah kita langsung masuk saja yuk...” ajakku sembari emberikan tiket taman bermain yang telah aku barusan beli, dan kita pun memulai petualangan taman bermain.

Detik demi detik berlalu menjadi tiap menit yang berharga, tak terasa hari mulai gelap. Aku pikir ini kesempatan bagus untuk mengungkapkan perasaan ku padanya dengan menaiki permainan terakhir bianglala. Sengaja memang aku naiki di akhir, karena aku sedang menunggu momen yang pas. Karena pada saat sore hari menjelang malam, kita bisa melihat sunset ketika kita menaiki bianglala, pasti sungguh romantis. Tanpa pikir panjang akupun mengajak Mei menaiki bianglala.

“ Cklek...”, suara pintu bianglala di buka, kemudia aku dan Mei pun masuk kedalamnya. Benar saja, pemandangan yang kami lihat saat ini begitu indah dengan perpaduan warna merah keemasan dan orange saling menyatu. “ Inilah kesempatanku...”, ocehku dalam hati.

“ Mei, sebenarnya ada yang aku ingin katakan padamu...”, sambil menatap wajahnya yang penuh akan keindahan.

“ Iya Ri, ada apa? ” jawab Mei singkat.

“ Mei... Aku suka padamu, aku mencitaimu sejak pertama kali kita bertemu... Mei... Maukah kamu jadi kekasihku?... ” berkata tulus dari hatiku yang paling dalam dan penuh dengan harapan.

Waktu seakan terhenti ketika aku melihat ekspresi terkejut Mei dan mengalihkan pandangannya setelah mendengar pernyataanku tadi. Entah apa yang membuatnya seterkejut itu, apakan adal yang salah dengan perkataan ku atau memang ini bukan waktu yang tepat untuk meytakan cintaku, aku tak tahu.

“ Mei... Aku akan terima apapun jawanban darimu... Aku tak akan pernah memaksa kamu untuk mencintaiku...”, bujukku agar dia tau karena aku tak mau cinta yang di paksakan. “ Kenyataan pahit pun akan aku terima walau itu berat untukku, tapi setidaknya aku tahu akan isi hatimu padaku. ”.

Mei masih memilih bungkam dan belum mengeluarkan sepatah katapun, entah karena bingung harus menjawab apa atau karena ada masalah yag takbisa dia ungkapkan. Pada akhirnya akupun mencoba mencairkan suasana dengan membuka topik orbolan baru walaupun sempat diem-dieman beberapa saat. Ketika aku hendak mengeluarkan pembicaraan baru Mei mulai angkat bicara.

“ Maaf Ri sebelumnya, aku mungkin sudah banyak cerita ke kamu tentang hidupku tapi tidak dengan cintaku yang sesungguhnya. Sebenarnya aku sudah mempunyai seseorang yang aku suka dan itu bukanlah kamu.”, pengakuan Mei yang baru aku dengar membuatku sedih dan sedikit terbawa emosi. “ Aku sudah menyukainya sejak masih sekolah di SMA, dia mantan pacarku dulu dan aku tak pernah bisa melupakannya. Sebenarnya aku ingin menceritakan ini pada mu sejak dulu tapi aku gak bisa, karena aku takut akan membuatmu kecewa. Sebenarnya aku sudah tahu kamu memiliki perasaan pada ku, aku mengetahuinya dari teman dekatmu. Tapi... Maafkan aku, aku tak bisa menerima cintamu. Ari... Maafkan aku. ”, sambung Mei dan mengakhiri percakapan hari itu. Kamipun pulang dan mencoba menahan rasa masing-masing dalam angan.

Keesokan harinya, setelah kejadian penembakan itu, hubungan ku dengan Mei menjadi seperti dulu. Seperti pertama kali kita bertemu, hanya saling bertegur sapa dan tak ada lagi yang spesial dari hubungan ini lagi. Apa aku yang salah atau juga aku yang kurang berusaha. Menurut ku, aku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan cintanya, tapi aku tetap tak bisa, tak bisa untuk berharap lebih untuk menjadikannya seseorang yang bisa mengisi kekosongan di dalam hatiku ini.

By : SiBocahlaliOmah - R_Az





Hidup = Masalah ( Setidaknya Aku Pernah Berjuang Bag.2 ) Part#2


Yoo... Kita ketemu lagi... Sudah baca tulisan yang sebelumnya? Jika belum [Baca Disini] Hidup = Masalah Part#1. Ini... " Hidup adalah Masalah, Masalah adalah bagian dari Hidup. Jika tidak ada Masalah maka tidak Hidup (Mati). " (BocahlaliOmah - R_Az) - Iya itu... Mengertilah, bahwa masalah adalah bagian dari kehidupan itu sendiri. Tanpa masalah hidup akan terasa membosankan dan takkan ada yang namanya belaian kasih sayang (Lupakan...:D).



Semenjak kecil, aku... Aku yang selalu dilindungi keluargaku dari semua masalah yang datang kepadaku, padahal masalah itu aku yang membuatnya sendiri tapi keluargakulah yang menyelesaikan masalah tersebut karena aku di bawah bimbingan mereka. Ya... Siapa lagi kalau bukan orang tuaku, tapi saat ini saat aku beranjak dewasa dan harus bersiap menghadapi masalahku sendiri tanpa bantuan mereka.

Dunia orang dewasa sangatlah berbeda rasanya ketika aku masih kecil. Ketika aku masih kecil tak pernah terfikirkan bingung mencari penghasilan dan bingung dengan makan sehari hari. Saat dewasa semua mulai terfikirkan satu persatu dan mulai menjadi masalah untuk ku, karena aku tak mungkin terus bergantung dengan orang tua. Sedih memang dan mencoba untuk kembali kemasa itu tapi tidaklah mungkin, yang bisa aku lakukan sekarang adalah meneruskan hidup ini dan belajar menghadapi masalahku sendiri serta menjadikannya sebuah hal baik untukku kelak dan keluargaku pastinya.

Pernahkakah kamu berfikir... " Kelak aku akan jadi apa? dan Apakah hidupku nanti akan sebahagia saat aku bersama keluargaku saat ini? serta Akan jadi apa keluargaku nanti? atau Bergunakah aku hidup di dunia saat ini?..." dan masih banyak lagi pertanyaan yang selalu berkeliaran dalam benak kita.

Sekali lagi,... " Hidup adalah masalah dan masalah adalah bagian dari hidup, hidup takkan indah tanpa masalah karena masalah adalah bagian dari keindahan hidup.". Susah, senang, tangis dan canda tawa serta kekecewaan dan penyesalan yang selalu datang di akhir pilihan itulah hidup.

Menurutku, yang terpenting sekarang adalah bagaimana cara kita menyikapi masalah. Mau di bawa kemana masalah itu dan mau seperti apa penyelesainnya, itu semua tergantung pada kita.

Pasti ada hikmah di balik suatu masalah, ibarat masalah adalah dinding tebal yang memisahkan kita dari surga dunia. Jika kita bisa melewatinya dan mendobrak atau menghancurkan dinding tersebut kita akan bisa menedapatkan surga dunia itu. Apa aku salah? aku sudah melewati beberapa dari masalahku sendiri dan aku rasa ada baiknya untuk menghadapi sebuah masalah sampai dimana kita telah berjuang keras untuk mnyelesaikannya dan hasilanya serahkan kepada sang penguasa dan pencipta dunia (Tuhan).

Walaupun masalah akan datang lagi ketika kita sudah menyelesaikan masalah sebelumnya, tetaplah semangat dan dapatkan keindahan di setiap masalah yang kita hadapi. Insyaallah...

Diakhir cerita, masalah akan terus datang selama kita masih hidup di dunia ini. Masalah akan berhenti ketika hembusan nafas terakhir kita. Semoga kita selalu di beri kekuatan dan kemudahan untuk menghadapi setiap masalah yang datang... Aamiin...

Jika ada tulisanku yang kurang berkenan atau salah kata atau apaun itu, mohon maklum dan maafkan daku. Setidaknya Aku Pernah Berjuang...

-- Salam SiBocahLaliOamah --

Ada lanjutannya lho.. -> Setidaknya Aku Pernah Berjuang Part#3
Back To Top