Aku punya cerita, mungkin ini sedikit menyerakan bagi
sebagian orang (maybe), tahu gak apa itu?. Akan aku ceritakan disini.
Suatu hari aku punya teman bernama bernama si “A” (gak
pengen nyebut nama asli), sedang suka sama seseorang bernama si “B” (bukan nama
sebenarnya..). Karena mereka sudah salaing kenal dan cukup lama dekat akhirnya
teman ku si “A” memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya kepada si “B”.
Berbagai cara si “A” lakukan untuk mendapatkan
kesempatan itu, untuk mengungkapkan perasaannya itu. Pada akhirnya kesempatan
itu datang, jalanlah si “A” dan si “B” bersama sama ke suatu taman bermain.
Pada awalnya mereka hanya seperti anak lainnya
menikmati permainan yang ada di sana, hingga sang mentari terlalu lelah untuk
menerangi si “A” dan si “B” bersenang – senang. Datanglah sang rembulan untuk
menggantikan, hingga pada akhir cerita si “A” merasa cukup dengan semua
permulaan ini. Si “A” mencari tempat yang sesuai untuk menyatakan perasaan itu,
dipilihlah permainan terakhir, yaitu bianglala. Akhirnya mereka berduapun
menaikinya.
Dengan suasana malam yang dingin ditemani dengan
pemandangan indah di atas bianglala si “A” akhirnya angkat bicara…
Si “A” : “B” kamu
senang gak hari ini jalan sama aku?..
Si “B” : senang
kok, belum pernah juga aku main ketempat ini. (Sambil menunjukkan senyum manis
di wajahnya..). Melihat senyum si “B”, si “A” merasa yakin dengan semua yang
dia lakukan akan berhasil… (Sambil berteriak dalam hati karena kegirangan…).
Si “A” : “B”..
(Dengan badan yang gemetaran dan penuh keyakinan…).. Maukah kamu jadi
kekasihku?... Dari dulu aku suka sama kamu “B”… Aku jatuh cinta sama kamu…
Si “B” : …
Si “A” : …
(Suasana jadi hening…) Si “A” dan si “B” terdiam
sejenak dan akhirnya si “B” mengeluarkan sepatah kata demi kata dengan pelan
dan senyuman seakan tanpa dosa.
Si “B” : “A”… Aku
senang, senang sekali bisa main bareng sama kamu, dekat dengan kamu,
menghabiskan waktu denganmu… Tapi “A”… Sudah ada seseorang yang aku sukai, maaf
“A”… Kita temanan aja ya… (Dengan
senyum polos tanpa dosa..).
Si “A” hanya terdiam dan sedikit mulai tak sadarkan
diri karena saking tegang situasinya, setelah usaha yang di lakukan selama ini
untuk si “B” berakhir dengan kata “Kita Temanan Aja ya…”
Sejak itu, teman ku si “B” mengurung dirinya di kamar
selama beberapa hari, dia takut, trauma dengan semua itu… Bagaikan dunia ini
sudah tak mengharapkannya lagi... (Seremkan???...)
Padahal, perjuangan si “A” untuk medapatkan cintanya
si “B” sangatlah keras. Dimulai dari dia kerja sambilan dari pagi sampai sore,
kuliah, kerja sambilan lagi hingga tengah malam hanya untuk mencari uang dan membeli
barang barang kesukaan si “B” serta mengajaknya jalan yang semua di tanggung si
“A”, mencoba selalu ada buat si “A”, karena demi sang pujaan hati si “A” rela
melakuakan apapun. Tapi apa daya, teman ku memang mungkin belum beruntung…
Sungguh menyeramkan… Apakan wanita semenyeramkan itu “A”?
(Aku bertanya pada si “A”..) dan tak ada jawaban sama sekali… Biar Tuhan dan
dia yang tahu… Hihihihi…
“Krik.. Krik.. Krikkk…”… (Mana seremnya???...)...
SiBocahLaliOmah – R_Az
Labels:
Celotehan,
Cerpen,
Greget,
Tentang Hidup
Thanks for reading Cerita Seram “Teman” (Gak Lucu...). Please share...!
0 Komentar untuk "Cerita Seram “Teman” (Gak Lucu...)"
Nyok Sharing Gaes...